Pages

Tuesday 7 April 2015

Curug cibuntu , wisata yang masih asri di pinggiran kota cirebon.


Kala itu lagi momen-momennya persiapan buat Ujian Nasional , yang lain sih pada giat-giatnya belajar dikelas minta ajarin inilah itulah terutama MATEMATIKA (apah.... matematika , shock berat :v ) aduhhh,  kalo yang ada di pikiran saya yang aneh ini sih kalo terlalu kebanyakan belajar juga  percuma kalo otaknya hang atau fokus pada satu titik dan akhirnya ga seimbang gituh, harusnya kan balance, iyah balance kakak (jangan di tiru yah teman-teman :v )

Ah , daripada ribet liatin orang kesana kemari di kelas yang mumet , mending nenangin pikiran biar nanti sistem otaknya fress seperti baru hahaha ibarat komputer sih Instal Ulang namanya, tapi kalo otak di instal ulang ngga kebayang mungkin kaya orang amnesia gitu ya Lupa ingatan (aku dimana .... kamu siapa.... aku siapa -_- ) adeh plis deh man ini bukan instal ulang otak tapi REFRESING ngerefres man ngrefres....

Lanjut, nah pas udah tercetus ide kaya gitu sorenya gue sms sobat-sobat dan apa balesannya jawabnya ragu-ragu, iya sih gue juga ngerti kenapa ragu-ragu , lah yang lain pada belajar ko si iman ngajak-ngajak maen sih ANEH -_- , yah mungkin kaya gitu kira-kira pemikirannya tapi... bisa ngga juga sih (ah labil) :D udah pokonya besok kumpul di sekolah deh pokonya jam 8 , bales gue kemudian :v

Nah udah pada kumpul nih anak-anak tunggu apalagi ya kita langsung Cawww OTW to curug cibuntu.

Curug cibuntu , tempat yang sangat asri ini ada di desa wisata cibuntu kecamatan mandirancan kabupaten kuningan jawa barat , nah kalo dari arah kota cirebon dari perempatan sebelum pasar cilimus kita belok kanan , jalur mandirancan yang mau ke arah sumber .

Read More .....
 kalo tau plangon nah itu jalur itu, tapi sebelum plangon ya tempatnya,  perjalanan bisa di tempuh dengan mengendarai sepeda motor karena tempatnya yang masih jauh dari hiruk pikuk kota dan masih sangata amat asri , sumpah asri banget . ngga perlu khawatir ko kalo biasanya yang terpencil-terpencil itu jalannya biasanya rusak dan banyak lobangnya, lain halnya di desa cibuntu ini , dari awal masuk ke daerah kuningan kita tak perlu risih dengan infrastuktur terutama jalan, karena jalan-jalan di daerah kuningan udah pada di aspal hotmik semuanya mulu-mulus ga ada lobang-lobang jadi perjalannan menuju desa wisata nya juga sangat sangat nyaman ditambah pemandangan di kiri kanan jalan yang menyajikan hamparan hijau pohon-pohon khas dataran pegunungan dan perkebunan warga seperti pohon karet,
Pas kita udah nyampe disana kita disambut oleh gapura desa cibuntu yang bertulisakan “selamat datang di desa cibuntu “ .

 lalu kita menuju loket karcis sekaligus tempat parkir untuk menuju curug cibuntu. Ada dua jalur untuk menuju curugnya yang satu sedikit agak menanjak dengan tangga-tangga semen yang di buat penduduk setempat , jika kita lewat jalur yang ini kesan pertama yang timbul adalah cape dan ngos-ngosan karena memeang jalurnya sedikit agak menanjak, tetapi setelah tanjakan terlewati kita masuk ke daerah hutan bambu yang menurut saya view nya keren bagi seorang fotografer kaya saya ini , nah abis kawasan bambu lanjut kita bisa melewati situs (megalitikum) mungkin yaitu dua buah makam batu yang di pagari yang membuat kesan menjadi mistis (hehehe merinding nih) tetapi untungnya pas kita lewat kesana ada salah seorang penduduk yang sedang membuat bilik dan sedang memotong bambu-bambu untuk bahan dasar bilik tersebut, jadi pas kita lewat kesana ngga terlalu horor lah hehehe, apalagi pas kita sapa si bapanya sangat ramah dan nanyain mau kemana , dengan basa sundanya yang lemes .

Setelah melewati sedikit hutan-hutan yang masih sangat alami dan masih terjaga , akhirnya curugnya pun terlihat di depan mata , tetapi pada saat itu mata saya ngga langsung melihat curugnya, karena mata dan pengelihatan saya sangat teralihkan dengan tebing batu yang sangat sepektakuler yang berada di samping curugnya , luar biasa sumpah sebagai seorang fotografer itu adalah tebing yang sangat luar biasa untuk di eksplor dan di jepret gambarnya,

tetapi setelah puas dengan jepretan-jepretan tebing batu , sedikit berjalan ke depan terpampang lah sebuah air terjun yang sangat indah dan masih sangat alami , inilah curug cibuntu , curug yang airnya turun langsung dari tebing batu di sekitarnya dan memiliki debit air yang tidak terlalu deras dan kolam air di bawahnya yang sangat bening memberikan sensasi yang sangat luar biasa , seluruh penat dan pikiran mumet gara-gara persiapan Ujian nasional itu serasa sirna tergantikan oleh mahakarya Allah yang luarbiasa indah, semak-semak yang tumbuh di sekitaran tebing batu menambah susana menjadi alami ditambah pengunjungnya yang msih sangat  sedikit ,
Karena ngga tahan melihat airnya yang jernih kami pun  berenang di kolam yang lumayan luas itu, meskipun kita ngga bawa baju ganti itu bukanlah halangan untuk menikmati kesejukan air bening curug cibuntu :v

Tidak lama ada 3 orang anak penduduk asli yang ikut berenang, dan itu menambanh suasana menjadi asyik dan seru karena kita menjadi serasa kaya anak kecil lagi yang penuh kepolosan dan belum mengerti akan masalah masalah orang dewasa yang begitu rumit.
Jalurnya yang sangat mudah dilewati serta fasilitas yang sudah mendukung seperti tempat berteduh atau saung dan ketersedian toilet membuat kita sangat menikmati traveling kali ini,
Tapi jangan lupa ya kalo dari rumahnya bawa makanan atau cemilan-cemilan harap sampahnya juga di bawa pulang kembali dan di buang di tempat sampah, kan berabe seorang backpacker nyampah di alam terbuka apalagi masih asri tempatnya, (tapi jangan di sini aja ya, dimana-mana kalo buang sampah harus ke tempatt....nyaaa)

Penduduknya juga sepertinya masih sangat menjaga tradisi yang ada, terlihat pas awal kami masuk ke desa  , kandang kandang ternaknya masih berjejer dan tertata rapih dalam satu lahan yang telah ditentukan .
Waktu tak terasa berlalu, saat kami memutuskan untuk pulang waktu itu masih sekitaran jam satu siang , tapi suasananya udah kaya jam 5 sore udah kaya mau magrib . mungkin karena faktor cuaca yang sedikit mendung di tambah sedikitnya orang yang ada di sana, kami pun pulang melalui jalur yang ke dua , di jalur ini kita juga menemui anak-anak tangga tapi bedanya anak tangganya menurun dan jalurnya pun tidak sejauh jalur pertama yang tadi kami lewati. Dan kiri kanan nya seperti semak belukar saja.

Yahh, itulah sepenggal cerita dan pengalaman saya semoga menjadi artikel yang bermanfaat dan menambah wawasan dan informasi kalian , terimaksih telah berkunjung ke blog ini subscribe terus ya (ciee subscribe...) jikalau mau sharing artikel ini hendaknya tidak copas begitusaja , sertakan juga sumbernya. Ok (ok deh) :D

0 comments:

Post a Comment

 
 
Blogger Templates